KADO ULANG TAHUNKU

ALTRUIS

SETELAH beberapa tahun mengalami gejala-gela altruis.kali ini saya akhirnya memilih mengidap secara positif penyakit ini.

(KADO ulang tahun teristimewa 1 juli 2010)


ALTRUIS,inilah kado paling indah di ulang tahun kali ini. Oleh sebab itu di hari ulang tahun yang jatuh hari ini,saya telah memutuskan untuk hidup bukan untuk menyenangkan keinginan-keinginan domestik saya.

Proses hidup yang panjang telah mengajarkan kepada saya bagaimana seorang manusia itu bisa berguna untuk orang lain.Saya memahami sikap ini tentu akan berdampak secara sosial dan ekonomi,tapi sekali lagi saya hanya ingin mencoba mengubah pola pikir dan sikap,bahwa sebaik-baik manusia adalah mereka yang mementingkan orang lain ketimbang kepentingan domestiknya.

Kepentingan domestik itu, berarti diri sendiri dan keluarga. Dan itu menjawab sebuah keterusterangan diri kalau jika bertentangan dengan kepentingan yang lebih besar,maka saya akan memilih meninggalkan kepentingan domestik itu.

Jalan ini tentu sangat ekstrem.Akan banyak pihak yang terlukai secara domestik.Tapi Tuhan juga telah memberikan akal dan pikiran, rasa dan karsa untuk menjalani jalan ini.

Karenanya ketika hari ini, pergantian waktu itu berjalan melintasi zaman, saya seolah berdiri di ujung dunia.dan memandang balik masa kini seolah masa silam. Lalu lamat-lamat, kulintasi sejarah panjang hidupku yang teramat kecil ini dan tak berguna ini,untuk punya arti bagi umat manusia.Entah kenapa saya selalu merasa malu pada diriku sendiri, bahwa selama saya hidup tak satupun karya yang telah saya persembahkan kepada kemaslahatan.

Padahal tuhan dengan sangat amat baik,memberikan kepada kita pintu-pintu untuk berbuat baik.Di tengah dunia yang semakin egois dan antipati, Tuhan dengan sangat amat bermurah hati memberikan kepada kita jalan itu.

Saya bersyukur kepada Tuhan,karena dalam perjalanan lorong waktu dan ruang ini.saya menemukan pintu itu,yang membuatku semakin tenang dan sejuk. Di setiap helaan nafas kali ini terasa berwarna.Kalaupun ada hal yang kuminta adalah Tuhan beri aku kesederhanaan,beri aku keihklasan dan jauhkan aku dari kesombongan-kesombongan.

Kalaupun ada harapan, saya bermimpi akan ada satu masa dimana keinginan-keinginan domestik itu sejalan dengan pengabdian kepada profesi, atau justru berharap pada pengabdian abadi itu saya menemukan kepentingan domestik.Dan saya selalu percaya Tuhan selalu bersamaku.


Tuhan beri aku jalan untuk berbuat baik lebih baik lagi.Panjangkan umurku,beri aku kesehatan dan kekuatan untuk berbuat buat para jurnalis di mana saja berada.amin!!!


makassar, di ujung dunia
1 juli 2010
pukul 20.12 wita
sudut pettarani usai merayakan ulang tahun sederhanan dengan para sahabat

Komentar

Postingan Populer