MAAF, DHANA...

SEBENARNYA, sudah beberapa hari terakhir,saya tutup buku dengan kasus Irjen Pol Sisno.Pasca vonis bebas, berbagai hal yang terakit dengan kasus yang telah menyita waktu sejak mei 2008 silam ini sudah kusingkirkan.

Syal merah AJI dan syal putih koalisi,baju-baju,buku,foto,bap, dan berkas-berkas lainnya sudah kubungkus dengan sangat rapi.

Malah patung Udin Award dan sejumlah klipping koran juga sudah saya simpan rapi di rumah.

****

Sejak 14 september 2009, pandanganku memang berubah total 180 derajat.Saya langsung teringat pada kerja dan urusan keluargaku,termasuk mencoba-coba mencari seseorang,seperti amanah kak Dahlan dahi dalam tulisannya 15 september silam di Tribun Timur.Ayahandaku memang masih sakit dan adikku yang saat ini masih kuliah memang butuh perhatian ekstra.

Sekolah LPTV Indonesia pun selama ini,nyaris tak tersentuh pengembangan.Karenanya, begitu vonis bebas itu cair,saya langsung tertuju pada beberapa hal tersebut,terutama kembali memenuhi keinginanku menjadi wartawan.

Seorang senior menyelidik kita saya berkata,saya akan kembali jadi wartawan."Mau jadi wartawan lagi,"selidiknya.

"iya. hidup dan mati saya di profesi ini,"kataku.

Sudah hampir setahun lebih, saya tidak liputan. Pasca resign dari Metrotv, saya nyaris kehilangan saat-saat indah untuk bergelut dengan dunia yang sangat aku sayangi ini.

Si Dhana, kameraku malah lebih banyak menatap kosong kepadaku setiap hari.Tas tv7 warna merah peninggalan tv7 dulu juga sudah terlihat kotor disana-sini.Sejak saat itu si Dhana, dan kawan2nya sudah kuakrabi lagi.kami malah sudah bermain-main di beberapa sudut kota, meski hanya mengobati lara kerinduan untuk liputan.

Dua hari pasca vonis,malah saya langsung bercanda lagi dengan si Dhana dan kawan2nya."tenang ya dhana, kita akan kembali di lapangan," kataku.

***

Umran La Umbu, reporter Sindo rabu 23 september,petang menelponku."kak JPU ajukan kasasi,"katanya.

Saya heran?apalagi maunya si Jaksa ini....

****

Hari ini, saya membaca koran jaksa penuntut umum, ajukan kasasi."Ah perjuangan ini belum berakhir juga," gumamku.

Lamat-lamat aku kemudin mengambil semua barang-barang yang semula aku simpan rapi."Tuhan ternyata belum mengizinkan kita berhenti dari kasus ini," kataku pada barang-barang yang kemudian aku bawa kembali dari rumah hari ini.


***

sepanjang perjalanan dari rumah hari ini, saya hanya sempat berujar dalam hati..."kalian tak akan bisa menggoyahkan semangat kami."


makassar 25 september 2009
di sudut jalan perlawanan itu

Komentar

Postingan Populer