KARENA AKU MENCINTAIMU

Jika ada yang bertanya, mengapa ini aku lakukan? jawabnya, aku melakukannya untuk semua.Bukan semata untuk diriku.Dan jika Kalian bertanya, kenapa bukan untuk diriku.Maka jawabnya, karena aku begitu mencintai profesi ini. Dan jika kalian masih ragu, apakah kehilangan pekerjaan di metrotv, kehilangan calon istri, kehilangan mobil kesayanganku juga belumkah cukup. Ataukah kalian minta nyawaku pula? penjara di depan mata sudah siap aku hadapi, sementara kalian masih menganggapnya remeh temeh.

Tapi sudahlah, ini bukan cinta dua sejoli, yang membutuhkan pengakuan, dan balasan. Bukan pula tentang perasaan suka atau tidak, apalagi tersakiti. Ini tentang cinta kepada universalisme dan pengetahuan.

Ini cinta tentang mahakarya galaksi dan tata surya, manifestasi atas keagungan Sang Maha Pencipta. Dan cinta ini, hanyalah setitik debu yang tak penting untuk dicatat, diingat, apalagi untuk diheroikkan.

Ini cinta, tentang kasih, tentang sayang kepada kebebasan umum, tentang kebebasan pers, yang tentu saja, bisa ditafsirkan dalam beragam versi. Tapi inilah hakekatnya cinta.Mencintai tanpa harus dicintai. Biarkan ia memberi seperti cahaya matahari kepada bumi di waktu siang, dan cahaya rembulan di waktu malam, dan cahaya gemintang di waktu badai.Tapi kalau itupun masih belum cukup. Biarkan Sang Maha Cinta yang menafsirnya.

Jadi jika kalian bertanya sekali lagi,untuk apa semua ini dilakukan. Maka dengan segala penghormatan. Hanya ada satu kata, Maafkan aku, karena aku diberi cinta untuk mencintai profesi ini...sekali lagi maafkan aku.

Lalu apakah yang aku harus lakukan, agar kalian memahami cintaku ini. Dan dengan cara apalagi aku membuktikan kalau aku benar-benar mencintai kalian dengan segala jiwa dan ragaku?

Aku bermimpi suatu ketika, dimana jurnalis bebas menuliskan fakta untuk masyarakatnya. dan tak seorang pun para penjahat kemanusiaan dan peradaban bebas dari tajamnya pena para jurnalis.

Aku bermimpi suatu ketika, ketika kita semua telah berkalang tanah, anak cucu kita, generasi kita, bisa memaknai, sebuah zaman, dimana manusia bisa bebas mengeluarkan pendapatnya, dan bisa saling mengkiritisi secara damai.

Aku bermimpi suatu ketika, kita bisa berada dalam satu barisan, melawan para tirani kekuasaan yang membelenggu kebebasan pers, hak asasi manusia dan demokrasi.

Karena aku mencintaimu, maka biarkan aku mencintaimu.Yang aku pinta hanyalah hargai cinta itu. Bravo Koalisi Jurnalis Tolak Kriminalisasi Pers. Bravo Pers Bebas!!!!


Makassar, 28 februari 2009
di penghujung bulan kasih
dan aku mencintaimu tanpa pamrih
disini
aku menatap matahari di waktu siang
membekap rembulan di waktu malam
dan mengapai bintang di waktu badai

Komentar

Postingan Populer