MENGENANG JURNALIS RUSIA

Kematian dan kehidupan adalah sama, hanya orang-orang yang beruntung yang bisa memilih bagaimana ia hidup dan bagaimana ia mati...Tulisan ini, dikutip dari tulisan Margreet Strijbosch yang berjudul Jurnalis Kehilangan Hak di Rusia. Semoga tulisan jurnalis Rusia yang dibuat untuk para jurnalis ini bisa memberi inspirasi bagi para jurnalis di mana saja berada.

Jurnalis Kehilangan Hak di Rusia


Matinya Abdullah Alishayev
Dua hari setelah dugaan pembunuhan terhadap jurnalis Ingusetia Magomed Yevloyev, di republik bagian Dagestan, tetangga Ingusetia, jurnalis lain ditembak mati. Selasa malam kemarin, orang tidak dikenal menembaki mobil yang dikendarai Abdullah Alishayev di Makhatshkala, seorang wartawan TV. Alishayev meninggal Rabu di rumah sakit karena luka-lukanya.

Kedua jurnalis itu memang dikenal independen. Magomed Alishayev bekerja untuk stasiun televisi Dagestan dan pembawa acara sebuah programa mengenai Islam. Ia memperingatkan bahaya gerakan fundamentalis Wahabi, yang sejak pertengahan tahun 1990an punya banyak pendukung di wilayah Kaukasus. Dalam beberapa bulan terkahir, di Dagestan maupun di republik tetangga Ingusetia, terjadi pertikaian antara pemberontak ekstremis dan agen intel pro-Moskow.

Menurut pemerintah Dagestan, yang berjanji akan menyelidiki lebih lanjut, kematian Alishayev disebabkan oleh kecelakaan. Tetapi berbagai organisasi hak asasi manusia menyatakan kematian itu adalah pembunuhan.

Kecelakaan?
Magomed Yevloyev adalah wartawan sekaligus pendiri dari situs ingushetia.ru, ia dikenal sangat independen. Yevloyev juga bersikap kritis terhadap kalangan Islam ekstrim, juga terhadap kekerasan yang dilancarkan pemerintah untuk menumpas para pemberontak.

Dua bulan lalu Yevloyev bereaksi sehubungan upaya pemerintah Ingusetia membredel situsnya. Magomed Yevloyev: "Sikap pemerintah daerah mendorong orang yang mencari kebenaran dan keadilan ke jalur ekstremisme, pemberontakan bersenjata. Walaupun situs ini ditutup, pasti akan tumbuh situs-situs baru yang lebih ekstrim lagi sebagai penggantinya" .

Kematian jurnalis dan penulis internet Magomed Yevloyev menurut pernyataan pemerintah Ingusetia disebabkan kecelakaan mobil. Tetapi saksi mata memberikan pernyataan lain. Yevloyev terbang dari Moskow ke Nazran ibukota Ingusetia Ahad malam lalu. Dia duduk di kelas bisnis, dekat kursi presiden Ingusetia, mantan agen FSB Jendral Murat Zhazikov. Di dalam situsnya Yevloyev melancarkan kampanye menentang Presiden Murat. Sabtu lalu ia menempatkan sebuah seruan kepada presiden Rusia Dimitri Medvedev supaya memecat Zhazikov. Ia juga memuat nomor telepon sang presiden dan jam kerja kantornya.

Magomed Yevloyev Diculik
Setiba di Nazran, Zhasikov, sebagai orang pertama turun pesawat. Di bandara, saksi mata melihat Yevloyev ditangkap anggota dinas keamanan dan dibawa pergi dalam mobil. Beberapa waktu kemudian, Yevloyev, dengan peluru di jidat, didrop di depan pintu rumah sakit lokal. Menurut agen dinas keamanan, lukanya itu akibat perkelahian di mana Yevloyev berupaya merampas senjata salah satu agen. Tidak lama kemudian Yevloyev meninggal di atas meja operasi.

Setelah pemakaman Yevloyev Senin lalu, kelompok demonstran bergerak menuju lapangan di pusat Nazran. Pada malam harinya, di lapangan yang sama, mereka berbuka puasa. Polisi yang hadir dikabarkan menolak turun tangan. Selasa (02/09), unjuk rasa akhirnya dibubarkan juga.

OSCE berang
Organisasi Kerjasama dan Keamanan Eropa OSCE beraksi berang terhadap kematian Yevloyev, dan membandingkan peristiwa tersebut dengan pembunuhan wartawan terkenal Rusia, Anna Politkovskaya, hampir tiga tahun lalu. Organisasi Wartawan Nirbatas (RSF) khawatir, wartawan di Rusia kehilangan segala haknya. Elsa Vidal, wakil Wartawan Nirbatas di Rusia melihat suatu pola 'eksekusi tidak legal' terhadap wartawan.

Elsa Vidal: "Ini sudah selama beberapa tahun jadi masalah. Itu adalah masalah kekebalan hukum. Di Rusia, orang yang membunuh wartawan, bisa lolos jerat hukum."

Presiden Ingusetia, Murat Zhazikov menyebut kematian Yevloyev 'suatu tragedi' dan mengumumkan penyelidikan khusus terhadap kematiannya.

Margreet Strijbosch
03-09-2008


makassar, aluaddin residen
4 september 2008
pukul 14.10

Komentar

Postingan Populer