DEMO MONOLOG

SERUAN MORAL
DEMO MONOLOG
MENGGUGAT MORALITAS JURNALIS

Skandal PDAM kota Makassar, yang disebut-sebut melibatkan anggota Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Makassar, harus diakui, telah meruntuhkan wibawa organisasi,dan menjadi sebuah pertaruhan besar atas apa yang kita selalu banggakan. DIATAS SEGALA MORALITAS!

Sebagai organisasi profesi yang mempunyai platform, bebas dari segala bentuk suap dan amplop, skandal ini merupakan hal yang sangat kontraproduktif dengan upaya membangun kredibilitas dan integritas sejak AJI Dideklarasikan 7 Agustus 1994 silam.
Kondisi ini semakin memprihatinkan ketika,secara perlahan tapi pasti, sejumlah pihak,khususnya jurnalis-jurnalis muda,menjadi apriori dengan AJI,bahkan menjadikan AJI sebagai sebuah Pilot Project Matinya Idealisme para Jurnalis di tubuh AJI Makassar.Kita semua menjadi sangat sedih dan merana.

Di saat kegamangan itu muncul, Pengurus AJI kota Makassar, justru tidak mengambil tindakan tegas dan cepat,untuk melakukan upaya klarifikasi ke publik,terkait skandal ini.Pengurus malah sibuk mempersoalkan anggotanya,yang mempersoalkan skandal ini.Seolah tak peduli dengan “ocehan banyak orang” pengurus malah membenamkan dirinya,dalam urusan-urusan berbagai kepanitiaan dan program berorientasi profit,yang justru membuat AJI semakin jauh dari khittahnya.Akibatnya, muncul adagium, jangan Tanya apa yang kamu berikan kepada AJI,tapi tanyakanlah apa yang telah diberikan AJI kepadamu.

AJI kota Makassar,sampai detik ini dipersimpangan jalan.Budaya permisif atas pelanggaran kode etik, atau berubahnya orientasi pada organisasi tidak boleh dibiarkan lagi,hanya karena kita takut berseberangan dengan siapa saja.Takut tidak mendapatkan akses informasi,takut tidak mendapatkan akses ke pejabat dan pengusaha,takut tidak bisa makan, dan takut akan segala-galanya.

DULU ,saya percaya akan ada perbaikan dan perubahan.Tapi sesuai dengan perjalanan waktu, efek gunung es ini, harus diakui,telah menjadi bumerang bagi AJI kota Makassar. Parahnya lagi, kita telah membiarkan teman-teman kita sendiri,para jurnalis-jurnalis muda yang seharusnya punya semangat petarung akan idealisme dan pengabdi kepada publik,menjadi mudah luntur akan iming-iming dunia pragmatisme.
Lambat laun, AJI sebagai benteng terakhir peradaban berjurnalis,akan luluh juga oleh orang-orangnya,dan kali ini dipenghujung 2007, sudah saatnya waktu harus kita hentikan berputar. Kita semua, dengan segala kesadaran sisa-sisa moralitas dan integritas, akan melawan dogmatis kapiltalisme dan pragmatisme. Dan kali ini,saya akan melawan sendirian. Saya akan bertarung dengan siapa saja yang membawa AJI ke jurang penistaan prinsip-prinsip jurnalisme.

Hampir dua bulan lamanya, saya menunggu sikap itu. Sikap yang dengan cepat,bisa meredam atau paling tidak mengamputasi pembusukan AJI, apakah benar atau tidak anggota AJI terlibat dalam skandal PDAM.Masalahnya sederhana,Jika salah berilah sanksi,dan jika tidak terbukti rehabilitasi namanya dan nama organisasi.
Faktanya, sampai sekarang,pengurus tetap tidak bergeming,dan hanya berlindung dibalik aturan formal, yang tentu saja bisa dipermainkan oleh siapa saja.

Akibatnya, sadar atau tidak pembusukan organisasi kini melampaui titik batas. AJI MAKASSAR saat ini kehilangan roh DEKLARASI SIRNAGALIH, kehilangan makna Visi dan Misi Program AJI yang tertuang dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta kehilangan daya magis Kode Etik Jurnalistik.

ATAS DASAR berbagai kondisi internal dan eksternal. Saya anggota AJI nomer 1998MKR00318, mengeluarkan SERUAN MORAL sebagai berikut:

SATU

SECARA MORAL MENYATAKAN MOSI TIDAK PERCAYA KEPADA PENGURUS AJI KOTA MAKASSAR/KARENA TIDAK BERSIKAP TEGAS ATAS SKANDAL PDAM KOTA MAKASSAR YANG DIDUGA MELIBATKAN ANGGOTA AJI MAKASSAR//

DUA

MENYERUKAN KEPADA SELURUH ANGGOTA AJI MAKASSAR/UNTUK KEMBALI KE MISI DASAR DEKLARASI SIRNAGALIH/MENGAMANKAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA/SERTA MENGAMALKAN KODE ETIK JURNALISTIK AJI///

TIGA

MENYERUKAN KEPADA PENGURUS AJI KOTA MAKASSAR PERIODE 2007-2010/UNTUK BERTANGGUNGJAWAB SECARA MORAL DENGAN MENGEMBALIKAN MANDAT PENGURUS KEPADA AJI INDONESIA///

EMPAT

MENDESAK KEPADA PENGURUS AJI INDONESIA/DI JAKARTA/UNTUK MENEMPUH BERBAGAI CARA PENYELAMATAN ORGANISASI/DEMI MENYELAMATKAN MASA DEPAN DAN WIBAWA AJI KOTA MAKASSAR///

MAKASSAR
15 DESEMBER 2007


UPI ASMARADHANA
www.deadline-asmaradhana.blogspot.com
NOMER ANGGOTA: 1998MKR00318

lampiran: KARTU ANGGOTA AJI/KTP

NB: SERUAN INI telah disampaikan pada AKSI TUNGGAL DI makassar 15 Desember 2007

Komentar

Postingan Populer